Manchester United (MU) baru saja meraih kemenangan penting atas Chelsea di Liga Inggris 2025-2026 yang berlangsung di Old Trafford pada 20 September 2025. Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin berharga, tetapi juga menunjukkan perubahan mentalitas yang signifikan dalam tim asuhan pelatih Ruben Amorim. Dengan pendekatan agresif dan penuh determinasi, MU berhasil mengatasi kekalahan yang menyakitkan dari rival sekotanya, Manchester City, pada pekan sebelumnya.
Kemenangan yang Diperoleh Melalui Agresivitas
Setelah kekalahan dalam derby Manchester, Ruben Amorim menuntut skuadnya untuk meningkatkan agresivitas dalam bermain. Ia menyoroti bahwa kelemahan timnya terlihat jelas ketika menghadapi serangan balik cepat dari City. Dalam evaluasi internal, kapten Bruno Fernandes mengakui bahwa ketidakberanian untuk memberikan tekanan sejak awal menjadi penyebab gol pembuka yang dicetak Phil Foden.
Minggu ini, MU mendapatkan kesempatan langka untuk melakukan persiapan penuh di Carrington, sementara rival-rival lain sibuk berkompetisi di Liga Champions. Kesempatan ini dimanfaatkan Amorim untuk mengasah mentalitas dan strategi tim. Hasil latihan tersebut pun langsung terlihat saat pertandingan melawan Chelsea.
Fokus pada Dua Kotak Penalti
Amorim menekankan pentingnya dominasi di kedua kotak penalti, baik pertahanan sendiri maupun lawan. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, ia menegaskan bahwa permainan yang indah tidak ada artinya tanpa keberanian untuk memenangkan duel-duel penting di area tersebut. Pesanan ini menjadi fokus dalam sesi latihan intensif di Carrington, dan tampaknya berhasil.
Sejak peluit awal, MU tampil dengan energi penuh, bahkan sebelum kiper Chelsea, Robert Sanchez, menerima kartu merah di menit kelima. Intensitas yang ditampilkan tim membuat Chelsea kehilangan kontrol atas permainan. Agresivitas yang tinggi ini akhirnya membuahkan hasil ketika Bruno Fernandes berhasil menyambar bola lepas di kotak penalti, mencetak gol pembuka untuk MU.
Gol yang Berasal dari Tekanan Agresif
Gol kedua MU juga mencerminkan filosofi agresif yang ditanamkan Amorim. Luke Shaw menunjukkan keberanian dengan maju dan memenangkan duel udara, sebelum memberikan assist kepada Casemiro yang mencetak gol kedua. Perayaan gol ini juga menunjukkan semangat juang yang tinggi, ketika Shaw terlibat dalam argumen dengan Enzo Fernandez, menunjukkan bahwa timnya berjuang untuk setiap inci lapangan.
Namun, agresivitas yang ditampilkan juga membawa konsekuensi. Casemiro menerima dua kartu kuning sebelum turun minum, memaksa MU bermain dengan sepuluh orang. Meskipun demikian, Amorim tetap menghargai semangat juang gelandang Brasil tersebut, yang sejalan dengan tuntutannya kepada seluruh skuad.
Bertahan dengan Karakter dan Determinasi
Setelah unggul secara jumlah pemain, situasi berbalik ketika Casemiro dikeluarkan dari lapangan. MU terpaksa mengubah strategi menjadi lebih defensif, hanya menguasai 29 persen penguasaan bola pada babak kedua. Namun, ini menjadi wujud lain dari agresivitas yang dimaksud Amorim: bertahan dengan determinasi dan semangat juang.
Shaw dan Harry Maguire tampil solid dalam pertahanan, sementara Matthijs de Ligt memenangkan hampir semua duel yang dihadapinya. Yoro, yang sebelumnya tampil goyah, menunjukkan peningkatan signifikan. Chelsea berhasil memperkecil kedudukan melalui gol Chalobah, tetapi MU tetap mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang.
Perubahan Mindset yang Diharapkan
Amorim menilai kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin di klasemen. Bagi pelatih berusia 39 tahun ini, laga melawan Chelsea adalah bukti bahwa tim mulai mengalami perubahan mentalitas. Agresivitas dan semangat juang yang ia tuntut mulai menjadi identitas baru bagi Manchester United. “Kami harus mengubah pola pikir sebagai sebuah tim,” ungkap Amorim dalam evaluasi pascapertandingan.
Ia menyadari bahwa satu pekan latihan tambahan tidak cukup untuk mengatasi semua masalah yang ada. Namun, kemenangan ini memberikan harapan besar untuk masa depan. Moral tim yang sebelumnya terpuruk kini kembali bangkit, dan Old Trafford menyaksikan tim yang berani dan gigih dalam berjuang untuk meraih kemenangan.
Kesimpulan: Langkah Awal yang Positif
Kemenangan atas Chelsea menunjukkan bahwa Ruben Amorim telah menemukan resep ampuh untuk mengembalikan performa Manchester United. Dengan menekankan pentingnya agresivitas dan mentalitas baru, Amorim berhasil memotivasi para pemainnya untuk tampil lebih baik. Ini bukan hanya tentang hasil di lapangan, tetapi juga tentang membangun kembali kepercayaan diri tim setelah hasil-hasil buruk sebelumnya.
Perubahan ini memberikan sinyal positif bagi para penggemar MU, yang berharap tim kesayangan mereka dapat kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Dengan mentalitas baru ini, Manchester United tampaknya siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang dalam musim ini.

